Sihir Uang Kertas & Uang Yang Sebenarnya

Inilah zaman dimana sebagian kecil orang mengendalikan mayoritas orang lain dengan ilmu sihir. Hingga banyak orang yang tidak sadar mana khayalan dan mana yang nyata. Mana yang harta dan mana ilusi harta. Zaman yang menganggap emas dan kertas adalah sama!

Coba ingat-ingat masa kecil dulu. Uang Rp1.000,- bisa membeli apa saja, uang Rp25 masih ada. Sekarang bagaimana? Mereka para ahli ekonomi menyebutnya sebagai kenaikan harga dan inflasi. Padahal yang sebenarnya adalah perampokan!.

Bayangkan apa yang terjadi kalau menabung uang kertas tersebut terus menerus. Nilainya akan terus merosot dan merosot hingga tidak ada nilainya lagi, nilainya akan hilang seperti hilangnya uang Rp25,-. Contohnya Zimbabwe dan Venezuela yang mengalami Hyperinflasi.

Di Indonesia sendiri uang kertas muncul ketika Indonesia mulai merdeka, untuk memudahkan para penjajah mengeruk sumber daya alam tanpa harus mengirim tentara.

Lantas, apa solusi yang dapat dilakukan? Solusinya ada di hadits Nabi Muhammad SAW.

”Akan tiba suatu masa pada manusia, pada masa itu tidak ada apapun yang bermanfaat selain dinar (uang emas) dan dirham (uang perak)” (Musnad Imam Ahmad Ibn Hanbal).

“Pada akhir zaman, manusia di masa itu semestinya memiliki dirham-dirham dan dinar-dinar untuk menegakkan urusan agamanya dan dunianya” (Hadits riwayat Imam Al-Tabrani sebagaimana terda¬pat dalam kitab Jami’u As-Saghir karya Imam As-Sayuti).

“Akan datang suatu zaman kepada manusia, barang siapa tidak mempunyai yang kuning (uang emas) dan yang putih (uang perak), maka tidak akan mendapatkan kemudahan dalam kehidupan.” (H.R. Ath-Thabrani dalam al-Kabir 17415 (20/278).

Emas dan perak anti inflasi. Hal tersebut dapat dilihat dari harga emas yang terus naik tiap tahunnya (sebenarnya bukan naik, tapi nilai mata uang yang terus merosot turun/inflasi).

Tinggalkan perlahan-lahan uang kertas. Mulailah menabung emas batang, mulailah memiliki koin dirham (perak) dan koin dinar (emas) untuk bermuamalah. Dinar dan Dirham adalah uang sebenarnya dan menegakkan ini adalah menegakkan Sunnah Nabi Muhammad SAW.